Sabtu, 15 Februari 2014

Makalah Perencanaan

BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pengertian perencanaan bermakna sangat kompleks apa lagi disertai dengan istilah pembangunan. Sampai sekarang belum ada defenisi perencanaan yang memuasakan semua semua pihak, karena masing-masing ahli tentang perencanaan mendefenisikan menurut pengertiannya masing-masing.
Y. Dior dalam bukunya “The Planing Process” mengatakan bahwa perecanaan adalah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang yang diarahkan pada pencapaian sasaran tertentu. Dengan defenisi tersebut bahwa perencanaan mempunyai unsure-unsur sebagai berikut :
         Berhubungan dengan hari depan
         Menyusun seperangkat kegiatan secara sistematis
         Dirancang untuk mencapai tujuan tertentu
Apapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat perencanaan adalah :
·         Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
·              Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi seminim mungkin.
·         Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
·         Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
·         Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
·         Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
·         Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
·         Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Oleh karena itu,,kelompok kami akan membahas tentang perencanaan dalam sistem ekonomi indonesia yang mencakup jenis dan ruang lingkup, sifat, elemen serta perencanaan ekonomi di indonesia.
B.     Rumusan Masalah
1.    Apa jenis dan ruang lingkup perencanaan?
2.    Apa saja dari sifat perencanaan ?
3.    Apa saja elemen perencanaan?
4.    Bagaimana perencanaan ekonomi di Indonesia?
C.    Tujuan Pembuatan Makalah
1. Memahami dan mengetahui jenis dan ruang lingkup perencanaan
2.  Memahami dan mengetahui dari sifat perencanaan
3.  Memahami dan mengetahui apa saja elemen perencanaan
4.  Memahami dan mengetahui bagaimana perencanaan ekonomi di Indonesia.














BAB II
PEMBAHASAN

A.    Jenis dan Ruang Lingkup Perencanaan
Adapun definisi perencanaan menurut Jhingan ML yaitu, perencanaan adalah teknik atau cara untuk mencapai tujuan, untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh Badan  Perencanaan Pusat atau lainnya.
Jenis-jenis perencanaan diantaranya:
1.      Ruang lingkup substantif
a.       Perencanaan sosial
Perencanaan yang berorientasi dan bermotifasi kepada segi-segi kehidupan masyarakat. Perencanaan sosial merupakan aplikasi nilai-nilai sosial (needs an preference) kedalam perencanaan fisik. Didalam perencanaan sosial mencakup 3 komponen, yaitu : 
  • Kebutuhan sosial (social needs); antara lain : hubungan individu dan masyarakat, rasa aman, harga diri, esteem, sopan santun, dsb.
  • Modal sosial (social capital), misalnya : organisasi sosial, tokoh masyarakat, kelembagaan sosial, dsb.
  • Pelayanan sosial (social services), misalnya : rekreasi, pendidikan, kesehatan, keamanan, perumahan, dsb.
b.      Perencanaan ekonomi
Perencanaan pembangunan yang berorientasi dan bermotivasi kepembangunan ekonomi. Perencanaan ekonomi tergantung sistem ekonomi yang dianut oleh masyarakat suatu negara. Sistem ekonomi sendiri tergantung pada ideologi negara yang bersangkutan dan pengaruh negara lainnya. Ada 2 sistem ekonomi, yaitu :
  • Ekonomi pasar (market economy), yaitu kegaitan ekonomi yang dijalankan masyarakat mengikuti mekanisme pasar yang bersaing secara bebas menurut prinsip atau hukum ekonomi.
Ekonomi terpimpin (centralled planned economy) dimana perusahaan, pasar dan harga dikontrol secara terpusat oleh pemerintah.
c.       Perencanaan fisik
Perencanaan yang berorientasi dan bermotivasi pada aspek fisik. Pengertian Perencanaan fisik merupakan suatu usaha mengatur dan menata kebutuhan fisik dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan berbagai kegiatan atau aktivitas fisiknya.
Ruang : wadah tempat manusia dan makhluk lainnya menjalani kehidupan dan melakukan aktivitas serta menjaga keberalangsungan hidupnya.
Perencanaan fisik akan mencakup usaha pengaturan dan penataan :
  • Ruang (spatial) dalam arti luas yang menghasilkan susunan tata guna lahan;
  • Ruang secara khusus yang diwujudkan dalam bentuk bangunan;
  • Ruang secara lebih khusus yang diwujudkan dalam internal interior bangunan;
  • Kebutuhan jalan dan utilitas umum seperti jaringan air bersih, telepon, listrik dan lain-lain.
Proses perencanaan fisik
  • Perlu adanya masukan (input) yang menjadi dasar
  • Analisis
  • Alternatif rencana
Lingkup perencanaan fisik (dari sisi kewilayahan administratif)
  • Lingkup nasional seperti Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
  • Lingkup regional, seperti Rencana Tata Ruang Propinsi, Rencana Tata Ruang Pulau, Rencana Tata Ruang Gerbangkertosusilo, Rencana Tata Ruang Jabodetabek, RTRW Kabupaten
  • Lingkup lokal, seperti Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota.
Lingkup Perencanaan fisik (dari sisi fungsi):
2.      Ruang lingkup teritorial
a.         Wilayah
Suatu  bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya ditentukan atas dasar pengertian, batasan, dan geografis
b.      Daerah
Wilayah yang diartikan sebagai suatu teritorial yang pengertian, batasan, dan perwatakannya didasarkan pada wewenang administratif yang ditentukan dengan peraturan perundangan tertentu.
c.       Kawasan
Wilayah yang teritorialnya didasarkan kepada pengertian dan batasan fungsioanal.

B.     Sifat Perencanaan
Sifat perencanaan diantaranya yaitu:
1.      Dari segi ruang lingkup tujuan dan sasarannya, perencanaan dapat bersifat nasional, sektoral dan spasial.
2.      Perencanaan dapat berupa perencanaan agregatif atau komprehensif dan parsial.
3.      Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan tingkat pusat dan tingkat daerah.
4.      Dalam jangka waktunya, perencanaan dapat bersifat jangka panjang, menengah atau jangka pendek.
5.      Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat bersifat dari atas kebawah, dari bawah keatas atau kedua-duanya.
6.      Dari segi ketepatan atau keluwesan proyeksi kedepan nya, perencanaan dapat indikatif, atau preskriptif.
7.      Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat bersifat alokatif, inovatif dan radikal.
8.      Produk perencanaan dapat berbentuk rencana kebijakan,peraturan,alokasi anggaran,program atau kegiatan.
1. Sifat dan Peranan Perencanaan Ekonomi
Suatu rencana ekonomi bisa dianggap sebagai target ekonomi secara kuantitatif yang khusus dan harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Rencana ekonomi bersifat komprehensif atau parsial yang artinya menetapkan sasarannya mencakup seluruh aspek pokok perekonomian nasional, sedangkan yang bersifat parsial adalah hanya mencakup sebagian dari perekonomian nasional seperti sector industri, pertanian, luar negri, dsb.
Perekonomian pasar tidak sesuai dengan tugas operasional negara-negara miskin, yakni bagaimana memobilisir sumberdaya yang terbatas sehingga timbul perubahan structural untuk medorong pertumbuhan ekonomi yang lancer, cepat dan seimbang.
Di dunia system perekonomian dibagi menjadi 2 macam yaitu market economy dan planned economya, namun sebenarnya tidak ada perekonomian yang benar-benar berencana karena masalah perencanaan adalah masalah kadar atau derajat saja(formalitas). System sosialis yang terdesentralisir dapat dikatakan termasuk kategori pasar.
2.      Perencanaan Dalam Perekonomian Kapitalis
Perencanaan pada umumnya merupakan usaha dengan tingkat pengerjaan yang tinggi dan harga yang stabil melalui kebijaksanaan fiscal dan moneter. Alat kebijaksanaan yang utama digunakan adalah terutama dalam bidang moneter, perpajakan, dan hubungan perdagangan luar negri.
Jadi, kalaupun tidak terdapat rencana ekonomi yang terisi dikebanyakan perekonomian kapitalis dalam arti seperangkat sasaran tertentu yang ditetapkan, tetapi perencanaan pemerintah dilaksanakan dengan dasar analisis trend masa lalu dan proyeksi keadaan ekonomi di masa yang akan datang.

3.      Perencanaan Dalam Perekonomian Sosialis
Perencanaan peekonomian sosialis dikaitkan terutama dengan perekonomian Uni Sovyet (sebelum negara uni bubar) dan perekonomian ala Sovyet di Eropa Timur dan Asia (terutama RRC) dimana pemerintah secara aktif dan langsung mengendalikan gerak perekonomian melalui suatu proses pengambilan keputusan yang terpusat. Perbedaan yang esensial antara perekonomian kapitalis dan perekonomian sosialis adalah rangsangan versus pengendalian.
Perbedaan antara perana perencanaan perekonomian kapitalis dan perekonomian sosial:
·         Peranan perekonomian kapitalis hanya berusaha untuk mencegah agar perekonomian tidak keluar dari lintasan pertumbuhan yang stabil yang diinginkan melalui alat kebijaksanaan yang aktif namun tidak langsung.
·         Peranan perekonomian sosialis hanya menetapkan seperangkat sasaran tertentu yang merupakan suatu rangkaian kemajuan ekonomi yang diinginkan akan tetapi juga berusaha melaksanakan rencananya secara langsung .
4.      Perencanaan Dalam Perekonomian Campuran
Perekonomian campuran bercirikan adanya suatu lingkungan kelembagaan dimana sebagian dari sumberdaya produktif dan dikelola oleh pihak swasta, sedangkan sebagian oleh pemerintah. Tidak seperti perekonomian kapitalis yang biasanya pemilikan pemerintah hanya kecil sekali, maka perekonomian campuran dibedakan oleh adanya pengaruh pemerintah yang sangat besar.

Dua aspek utama dari Perencanaan Perekonomian Campuran:
1.      Penggunaan tabungan masyarakat dan pembayaran dari luar negri dilakukan secara sengaja oleh pemerintah untuk melaksanakan investasi-investasi pada proyek pemerintahdan memobilisir serta menyalurkan sumberdaya yang langka ke bidang yang bisa diharapkan memberi sumbangan ke arah kemajuan ekonomi dalam jangka panjang.
2.      Kebijaksanaan pemerintah untuk mempermudah, bahkan mengendalikan keadaan ekonomi swasta untuk menjamin suatu hubungan yang serasi antara pengusaha swasta dengan pemerintah pusat.
Sifat kompromi dari keadaan tersebut yaitu antara rangsangan kapitalis dan pengendalian sosialis tampak jelas dari karakteristik perencanaan dan perekonomian campuran.
C.    Elemen Perencanaan
Adapun elemen nya yaitu
  1. Merencanakan berarti memilih:
     Memilih berbagai alternatif tujuan agar tercapai kondisi yang lebih baik.
     Memilih cara/kegiatan untuk mencapai tujuan/sasaran dari kegiatan tersebut.
  1. Perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya: SDA, SDM, Modal.
     Sumber daya terbatas sehingga perlu dilakukan pengalokasian sumber daya sebaik mungkin.
     Konsekuensi: pengumpulan dan analisis data dan informasi mengenai ketersediaan sumber daya yang ada menjadi sangat penting.
  1. Perencanaan sebagai alat untuk mencapai tujuan/sasaran Beberapa masalah yang dihadapi dalam pembuatan tujuan antara lain:
     Tujuan tidak terdefinisikan dengan baik.
     Tujuan tidak realistik.
     Perencanaan cenderung lebih dari satu tujuan, kadang tidak konsisten satu sama lain.
     Tujuan dipertanyakan atau tidak sesuai dengan tujuan pengambil keputusan lain (Mis: DPRD).
  1. Perencanaan berhubungan dengan masa yang akan datang, yang berkaitan dengan: Proyeksi/prediksi.
  2. Penjadwalan kegiatan.
  3. Monitoring dan evaluasi.
  4. Tujuan akhir yang dikehendaki
  5. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dan berbagai alternatif).
  6. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut
  7. Masalah-masalah yang dihadapi
  8. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya
  9. Kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya
  10. Orang, organisasi atau badan pelaksanaannya
  11. Mekanisme pemantauan, evaluasi dan pengawasan pelaksanaannya.

D.    Perencanaan Ekonomi di Indonesia
Perencanaan Ekonomi adalah upaya pemerintah secara sengaja untuk  mengkoordinir pengambilan keputusan ekonom dalam jangka panjang serta mempengaruhi, mengatur dan dalam beberapa hal mengontrol tingkat dan laju pertumbuhan berbagai variable ekonomi yang utama untuk mencapai tujuan pembangunan yang tela ditentukan sebelumnya.
Perencanaan Pembangunan ekonomi di Indonesia sejarah perencanaan pembangunan di Indonesia sejak tahun 1945 hingga kinimengalami berbagai perkembangan sejalan dengan tingkat stabilitas politik dankeamanan. Artinya faktor-faktor sosial politik ekonomi, perhitungan akurat yangtidak ambisius, pengawasan yang kontinyu, pelaksanaan koordinasi dan singkronisasiyang baik, serta pembiayaan yang memada, merupakan hal yang sangatmempengaruhi keberhasilan pembangunan suatu negara.
            Salah satu kendala pada awal kemerdekaan adalah keterbatasan data,sehingga pemerintah belum menyusun perencanaan yang baik. Namun pemerntahIndonesia terus berupaya memperbaiki perekonomian yang berantakan akibat peperangan, pemberontakan dan reformasi perpolitikan di Indonesia. Usaha-usahatersebut mulai tercermin mulai dari pembentukan Panitia Pemikiran Siasat Ekonomisampai disusunnya Program Pembangunan Nasional (Propenas) diantaranya:
a.       Perencanaan Mengatur Ekonomi Indonesia
Program yang direncanakan dalam Pencanaan Mengatur Ekonomi Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat merata melalui:
1.      Mengintensifkan usaha produksi
2.      Memajukan perdagangan internasional
3.      Meningkatkan standar hidup masyarakat
4.      Meningkatkan kecerdasan bangsa
Perogram-program yang telah direncanakan tersebut akan dicapai melaluikegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1.          Meningkatkan impor barang-barang sandang, alat-alat transportasi dan perhubungan, barang-barang modal, barang-barang keperluan lainnya.
2.          Meningkatkan ekspor yang diprioritaskan pada hasil perkebunan, kehutanan,minyak dan logam
3.          Memperbaiki organisasi ke dalam melalui:
a.       Penetapan upah minimum 
b.      Perbaikan perumahan rakyat
c.       Transmigrasi
d.      Peningkatan pembangunan jalan kereta api baru, bendungan, tenaga        listrik dan pelabuhan
b.      Industrilisasi
Seperti diantaranya tambang dan minyak tanah, industri pertanian, pertanian dan perikanan, penanaman  hutan serta pelayaran dan perhubungan antar pulau.



c.       Rencana Kasimo
Masalah yang sangat mendesak dan perlu ditanggulangi adalah penyediaan pangan. Karena itu rencana kasimo ditujukan untuk memecahkan bagaiamanIndonesia dapat mencapai swasembada pangan.
d.      Rencana Urgensi Perkembangan Industri
“Rencana Urgensi perkembangan industri dan industri kecil” dicanangkan oleh Sumitno Djojohadikusumo antara tahun 1951 sampai dengan tahun 1952.rencana ini didasarkan atas pemikiran bahwa industrialisasi dipandang sebagai bagian integral dari kebijakan umum untuk menambah kekuatan ekonomi nasional yangsehat.Konsep dasar rencana ini meliputi kegiatan sebagai berikut :
1.      Memperbaiki dan memperkuat balai-balai penelitian dan pendidikan untuk mempercepat perkembangan industri.
2.      Menambah pinjaman kepada perusahaan kerajinan rumah tangga dan industrikecil untuk memperkuat kedudukan ekonomi mereka dan memungkinkan meningkatkan mekanisme perusahaan.
3.      Mendirikan induk-induk perusahaan dengan bantuan langsung dari pemerintah pada pusat-pusat industri   di daerah agrarian. Tujuannya untuk membimbing perusahaan-perusahaan kecil, perseorangan baik dalam proses produksi maupun pembelian bahan mentah dan penjualan barang jadi
4.      Mendirikan perusahaan-perusahaan industri besar pada sector sektor yangdipandang penting dengan biaya pemerintah dan swasta.








BAB III
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa sebelum adanya pembangunan  terlebih dahulu harus adanya perencanaan. Perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa mendatang.
Dalam perencanaan itu kita harus mengetahui sifat perencanaan, jenis dan ruang lingkup, serta elemen perencanaan agar terbentuklah pembangunan yang baik.




















DAFTAR PUSTAKA

Jhingan ML. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Raja Grafindo Perkasa. 1994
Abipraja, Soedjono, 2002, Perencanaan Pembangunan di Indonesia, Konsep,Model, Kebijakasanaan, Instrumen serta Strategi, Airlangga University Press.
Tjorkroamidjojo, bintoro. “perencanaan pembangunan”

www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar