BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
MASALAH
Indonesia adalah Negara
kepulauan terbesar di dunia. Jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2010 mencapai 237.641.326 jiwa. Mayoritas
penduduk Indonesia beragama islam yaitu sebanyak 209.840.000 jiwa sehingga
Indonesia adalah Negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia. pada dasarnya muslim Indonesia adalah muslim yang taat. Hal ini bisa dibuktikan dengan
banyaknya kaum muslim Indonesia yang
ingin menyempurnakan islamnya dengan cara berangkat haji ke makkah arab Saudi
dan banyaknya jumlah masjid yang didirikan oleh kaum muslim Indonesia baik yang
berasal dari wakaf masyarakat maupun dari pemerintah. Jumlah jamaah haji Indonesia tahun 2010 tercatat sebanyak
211.000 jamaah. Angka yang sangat besar
meski ongkos naik haji sangatlah mahal
akan tetapi banyak umat muslim Indonesia
yang ingin menunaikannya meski harus antre berangkat hingga 8 tahun
setelah pendaftaran. Data Departemen
Agama Republik Indonesia tahun 2004 jumlah
masjid di Indonesia mencapai 643.834 buah, angka yang fantastis meski
harga tanah sangat mahal. Dengan
demikian, data-data di atas bisa dijadikan refleksi ketaatan kaum muslim
Indonesia kepada agamanya.
Selain memiliki banyak
penduduk muslim yang taat, Indonesia
juga memiliki kekayaan alam yang melimpah. Minyak bumi, gas alam, pantai, laut, besi,
timah, emas, tembaga, pegunungan berapi, hutan, hasil perikanan dan perkebunan
semua ada berlimpah ruah. Kekayaan sebuah
negeri yang sangat ideal untuk
menjadikan Negara tersebut tergolong Negara
kaya.
Kenyataan berkata lain,
meski banyak muslim yang taat di Indonesia, kekayaan alam yang berlimpah, Indonesia ternyata hanyalah Negara berkembang yang menjadi juara 1 dalam kasus korupsinya. Pendapatan per kapita Indonesia hanyalah AS$ 2,238 jauh dibawah pendapatan
per kapita Negara tetangganya,
Malaysia yang mencapai AS$ 8.140 dan
negeri miskin SDA singapura yang
mencapai AS $52.839.
Indonesia hingga saat ini masih
tergolong sebagai Negara
berkembang. Teknologi dan
perekonomiannya belum maju serta belum
mampu mampu mensejahterakan rakyatnya.
Terbukti, data BPS menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia pada agustus tahun 2010 mencapai 8.319.779 jiwa. Cadangan devisa Indonesia pun
masih kalah banyak dengan cadangan devisa negeri tetangga. Cadangan
devisa Indonesia periode Februari 2011 hanya sebesar USD 99,6 miliar
sementara itu devisa Singapura yang
notabene nya adalah Negara dengan banyak penduduk yang tidak menganggap penting agama pada periode
Februari 2011 mencapai USD 231 miliar, Thailand USD 174 miliar (Februari
2011) dan Malaysia USD 106 miliar
(November 2010).
Meski
tahun 2010 neraca keuangan Indonesia mengalami surplus, penduduk miskin di
Indonesia tidak berkurang signifikan.
Data BPS menunjukkan Pengeluaran Negara
Indonesia pada tahun 2010 sebesar Rp. 781.534.000.000.000
dan pemasukan Negara Indonesia pada tahun 2010 mencapai Rp. 990.502.000.000.000 yang berarti surplus Rp. 208.968.000.000.000.
meskipun demikian jumlah penduduk miskin
Indonesia tahun 2010 mencapai 31.023.400
jiwa. Angka yang sangat fantastis dan tidak seimbang dengan kondisi neraca keuangan Negara yang
surplus.
Melalui
latar belakang kasus yang ada di atas,
penulis ingin mencoba menganalisis
kondisi Indonesia dengan beberapa teori tentang modernisasi. Analisis
yang akan dilakukan nantinya adalah
sebuah ujian terhadap teori-teori
yang ada. Apakah sesuai jika diterapkan
di Indonesia yang nyatanya hingga saat ini belum menjadi Negara yang modern
baik dari pola berpikir masyarakatnya maupun teknologi, keuangan dan tata
pemerintahannya.
1.2
RUMUSAN MASALAH
a)
Apa itu teori
Modernisasi ?
b) Apa
saja faktor-faktor pertumbuhan ekonomi ?
c)
Bagaimana tahap-tahap
pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ?
1.3
TUJUANMASALAH
a)
Menjelaskan apa itu Teori
Modernisasi
b)
Menjelaskan faktor-faktor
pertumbuhan ekonomi dan bagaimana tahap pertumbuhan ekonomi Indonesia
c)
Memahami prinsip ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
v
2.1.
Latar Belakang Teori Modernisasi
Sebelum muncul teori modernisasi dahulu telah ada teori tentang pembagian kerja secara internasional
yang didasarkan pada teori Keuntungan
Komparatif yang dimiliki oleh setiap
Negara yang mengakibatkan terjadinya spesialisasi produksi pada tiap-tiap
Negara sesuai dengan keuntungan
komparatif yang mereka miliki (teori dalam bidang ekonomi oleh David
Ricardo). Oleh karena itu secara umum di dunia ini terdapat dua kelompok
Negara yaitu Negara yang memproduksi hasil pertanian dan Negara yang
memproduksi barang industri. Antara kedua kelompok Negara ini terjadi hubungan
dagang dan keduanya menurut teori diatas saling diuntungkan.
Setelah beberapa puluh tahun kemudian tampak bahwa
Negara industri menjadi semakin kaya sedangkan Negara pertanian semakin
tertinggal. Neraca perdagangan kedua Negara ini
selalu menguntungkan Negara yang menghususkan diri pada produksi barang
industri. Oleh sebab itu muncul pertanyaan, apa yang menjadi penyebabnya?
Mengapa Negara yang mengasilkan produk
pertanianmenjadi Negara miskin sedangkan Negara penghasil produk industri
menjadi Negara kaya?.
Terhadap
hal ini secara umum terdapat dua
kelompok teori yaitu pertama, teori yang
menjelaskan bahwa kemiskinan
sebuah Negara berasal dari faktor
internal atau disebut dengan teori
modernisasi dan yang kedua, teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan sebuah
Negara berasal dari faktor ekternal. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai teori modernisasi.
Dalam
teori modernisasi ada beberapa ahli yang
berpendapat. Dalam makalah ini
ada tiga teori modernisasi yang dibahas karena dianggap mewakili satu pikiran
kelompok tertentu.
v 2.2. Teori Modernisasi
A. Analisis
Teori
WW Rostow Sangat popular dan paling
banyak komentar dari ahli Artikel : Economics Journal
(Maret 1956) dimuat dalam Buku The Stages of Economics Growth (1960). Menurut WW Rostow, Pembangunan Ekonomi merupakan suatu
proses yang dapat menyebabkan:
1.
Perubahan orientasi ekonomi, politik
dan sosial yang pada mulanya berorientasikepada suatu daerah menjadi
berorientasi keluar.
2.
Perubahan pandangan masyarakat
mengenai jumlah anak dalam keluarga yaitu kesadaran
untuk membina keluarga kecil.
3.
Perubahan dalam kegiatan investasi
masyarakat dari melakukan investasi yang tidakproduktif menjadi investasi yang
produktif.
4.
Perubahan sikap hidup dari adat
istiadat yang kurang merangsang pembangunanekonomi misalnya kurang menghargai
waktu kerja dan orang lain.
Basis Asumsi Teori Rostow membagi proses pembangunan
menjadi lima tahap, adalah sebagai berikut :
1) Masyarakat
tradisional
Sistem ekonomi yang mendominasi
masyarakat tradisional adalah pertanian,dengan cara-cara bertani yang
tradisional. Produktivitas kerja manusia lebihrendah bila dibandingkan dengan
tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakatini dicirikan oleh struktur hirarkis
sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah,Kedudukan masyarakat tidak
berbeda dengan nenek moyang. Kegiatan politikdan pemerintahan di daerah-daerah
berada ditangan tuan tanah.
2) Pra-kondisi
tinggal landas
Masa transisi
masyarakat , mempersiapkan untuk mencapai pertumbuhan ataskekuatan
sendiri (self sustained growth).Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi
lebih tinggi dan hal itu memulaisebuah pembangunan yang dinamis. Model
perkembangan ini merupakan hasilrevolusi industri. Konsekuensi perubahan ini,
yang mencakup juga padaperkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada
sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi tinggal
landas adalah revolusiindustri yang berlangsung dalam satu abad terakhir.
3) Tinggal
landas
Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan
ekonomi yang dinamis. Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah
pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari
luar. Seperti, industritekstil di Inggris, beberapa industri dapat mendukung
pembangunan. Secara umum “tinggal landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade
terakhir. Misalnya, di Inggris telah berlangsung sejak pertengahan abad ke-17
atau di Jerman padaakhir abad ke-17. Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi,
Kemajuan pesat dalaminovasi atau terbukanya pasar-pasar baru.
Tiga ciri utama negara yg mencapai Tahap Tinggal
Landas :
a.
Kenaikan investasi produktif dari 5%
atau kurang menjadi 10% dari PNB (Nett National Product).
b.
Berkembangnya satu atau beberapa
sector industri pemimpin (leadingsector )
dgn tingkat pertumbuhan tinggi.
c.
Tercapainya suatu kerangka dasar
politik, social dan kelembagaan yg bisa menciptakan perkembangan sektor modern
dan eksternalitas ekonomi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi
4. Menuju kedewasaan (tahap kematangan)
Kedewasaan pembangunan ditandai oleh
investasi yang terus-menerusantara 40 hingga 60 persen. Dalam tahap ini mulai
bermunculan industri denganteknologi baru, misalnya industri kimia atau
industri listrik. Ini merupakankonsekuensi dari kemakmuran ekonomi dan sosial.
Pada umumnya, tahapan ini dimulai sekitar 60 tahun setelah tinggal landas. Di
Eropa, tahapan ini berlangsungsejak tahun
1900.Kondisi masyarakat sudah secara efektif menggunakan Teknologi
modern dihampir semua kegiatan produksi dan kekayaan alam. Sektor pemimpin baru
akanbermunculan menggantikan sector pemimpin yang mengalami
kemunduran.Karakteristik non ekonomi tahap menuju kedewasaan :
a. Struktur dan
keahlian tenaga kerja berubah Kepandaian dan keahlian pekerjabertambah tinggi.
Sektor indusri bertambah penting peranannya Sektorpertanian menurun peranannya.
b. Sifat
kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan. Perananmanajer professional
semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusahapemilik.
c. Masyarakat
bosan dengan keajaiban yang diciptakan industrialisasi sehingga timbul
kritik-kritik. Negara yg mencapai tahap ini (WW Rostow) : Inggris (1850), USA
(1900), Jermandan Perancis (1910), Swedia (1930) Jepang (1940) Rusia dan Kanada
(1950).
5. Era konsumsi massa tinggi
Ini merupakan tahapan terakhir dari
lima tahap model pembangunan Rostow. Pada tahap ini, sebagian besar masyarakat
hidup makmur. Orang-orangyang hidup di masyarakat itu mendapat kemakmuran dan
keserbaragamansekaligus. Menurut Rostow, saat ini masyarakat yang sedang berada
dalamtahapan ini adalah masyarakat Barat atau Utara. Perhatian masyarakat
menekankan pd masalah konsumsi dan kesejahteraanmasyarakat bukan masalah
produksi.
Tiga macam tujuan masyarakat yg ingin dicapai pada
tahap ini :
a. Memperbesar
kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderunganberakibat penjajahan thd
bangsa lain
b. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) (Negara
Persemakmuran =Comment Wealth) dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian
pendapatanyg telah merata melalui sistim pajak progresif (semakin banyak
semakin besa)
c. Meningkatnya konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan
pokok (sandang,pangan, papan) menjadi konsumsi thd barang tahan lama dan
barang-barangmewah.
B. Pandangan
Terhadap Manusia
Teori Rostow termasuk dalam kategori
‘teori-teori pembangunan’ dan juga ‘teori-teori modernisasi’.
Pandangan teori ini terhadap manusia
adalah bahwa manusiaadalah aktor utama dalam pembangunan itu sendiri yang
merupakan syarat nonekonomi. Manusia disini adalah sumber daya manusia yang
dimiliki oleh negaratersebut dalam melaksanakan dan mengelola pembangunan
tersebut.
C. Pandangan
Terhadap Masyarakat
Dalam teori Modernisasi dikotomi
masyarakat tradisonal dan modern sangat jelas terlihat, disebutkan bahwa
hanya negara yang masyarakatnya telah menuju kearah modern yang bisa
melaksanakan pembangunan secara berkesinambungan. Menurut Rostow, dalam hal
mengenai perubahan dari tahap tradisional ke arah industrial sebagai syarat
pembangunan dan kemajuan, pembangunan ekonomi atau proses transformasi
masyarakat dari tahap tradisional menjadi masyarakat modern merupakan suatu
proses yang multi-dimensional. Pembangunan ekonomi bukan berarti perubahan struktur ekonomi suatu negara
yang ditunjukkan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan
meningkatnya peran sektor industri saja. Perubahan yang dimaksud selain dari
perubahan struktural dari tradisionalitas menuju modernitas, dapat digambarkan
sebagai berikut:
1.
Perubahan orientasi organisasi
ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah
menjadi berorientasi ke luar.
2.
Perubahan pandangan masyarakat
mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak
menjadi keluarga kecil.
3.
Perubahan dalam kegiatan investasi
masyarkat, dari melakukan investasi yang tidak produktif (seperti halnya
menumpuk emas, membeli rumah, dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif.
v 2.3. Tahap Pertumbuhan
Ekonomi
Beragam
pengalaman politik dan ekonomi yang telah diperoleh Indonesia sejak kemerdekaan
pada tahun 1945, era orde lama, era orde baru, dan hingga era reformasi seperti
sekarang. Iklim politik yang dinamis dirasakan Indonesia saat peralihan dari
Orde Lama ke Orde Baru. Walaupun cenderung mengarah ke otoriter, namun
kehidupan ekonomi ketika itu mengalami perubahan kearah lebih baik. Pada era
orde baru kegiatan pemerintah memang lebih banyak mengarah ke bidang ekonomi,
meski terkesan monopolistic, sedangkan era orde lama dan era reformasi sekarang
pemerintah lebih cenderung kebidang politik. Tetapi tetap saja urusan ekonomi
menjadi perhatian pemerintah sekarang ini karena melihat terjadinya krisis
ekonomi global.
A. Era Orde
Lama (1945 - 1966)
Ketidakstabilan
kehidupan politik dan seringnya kabinet berganti membuat perekonomian pun
kurang berkembang dengan baik. Pertumbuhan ekonomi mengalami kemunduran yang
drastis dari 6,9 % pada periode 1952-1958 menjadi hanya 1,9 % saat periode
1960-1965. Ketika itu harga-harga terus membumbung tinggi karena terjadinya
defisit anggaran belanja pemerintah yang terus meningkat setiap tahunnya yang
kemudian dibiayai dengan mencetak uang baru. Hingga pada akhir kekuasaan
pada tahun 1966, laju inflasi terus meningkat mencapai 650 %.
B. Era Orde
Baru (1966 - 1997)
Pada masa
transisi ini, perekonomian Indonesia masih tidak menentu. Dari segi ekonomi
saja banyak sekali masalah pelik yang diwariskan oleh orde lama kepada orde
baru. Untuk menyelamatkan perekonomian ini, pemerintah menetapkan beberapa
langkah prioritas kebijakan ekonomi dengan membagi dalam program jangka pendek
dan jangka panjang.
Program
jangka pendek ditempuh dalam dua tahun dengan empat tahap penyelamatan. Setelah
dua tahun, dilanjutkan dengan program jangka panjang yang terdiri atas
rangkaian Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang berjalan penuh hingga
Pelita VI, sedangkan pelita VII sempat berjalan satu anggaran tahun saja.
Pada era
orde baru baru ini, terjadi krisis yang berkelanjutan dari krisis moneter,
krisis ekonomi, krisis politik, hingga krisis sosial yang selalu diwarnai aksi
demonstrasi mahasiswa. Aksi-aksi mahasiswa ini berujung turunnya Presiden
Soeharto dari jabatannya yang menandai runtuhnya rezim orde baru. Selama rezim
orde baru tersebut pembangunan diarahkan pada pencapaian Trilogi Pembangunan
yang termasuk dalam rangkaian Pelita. Pada Pelita VI yang seharusnya
direncanakan sebagai era pembangunan ekonomi tinggal landas (take off).
Namun yang awalnya sektor pertanian sebagai penyumbang utama terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB), kemudian digantikan oleh sektor industri pengolahan.
Langkah ini ternyata gagal, bukannya menjadi penghasil devisa, industri
pengolahan ini malahan menjadi penghambur devisa.
Strategi
industrialisasi import yang diterapkan pemerintah Indonesia ternyata telah
gagal membawa perekonomian Indonesia tinggal landas dan mengurangi kesenjangan
dengan negara-negara maju.
Perekonomian
Indonesia malahan semakin terpuruk karena fundamentalnya kurang kuat memegang
sektor industri. Berarti dalam kasus ini, teori Fedrich List telah terbukti,
bahwa di daerah berhawa tropis hanya cocok untuk sektor ekonomi pertanian.
C. Masa
Reformasi (1998 - sekarang)
Krisis
moneter yang belanjut dengan krisis ekonomi masih belum bisa dipisahkan pada
masa reformasi ini. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun
1997 dan 5,5% untuk tahun 1998, namun belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan
karena laju inflasi masih tinggi yaitu sekitar 10%. Hal berbeda terjadi pada
tahun 1999 yang sudah mengalami pertumbuhan positif, pada tahun 1998 seluruh
sektor masih mengalami pertumbuhan negatif.
Sejak
tahun 1999 hingga sekarang, pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin menunjukan
kearah yang menggembirakan. Di bawah kepemimpinan yang demokratis, pertumbuhan
ekonomi Indonesia terus mengalami pemulihan. Dari sini, Indonesia telah
mendapatkan pengakuan di mata dunia hingga dinobatkan sebagai terbaik ketiga di
dunia. Bahkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, ke depannya
menargetkan pertumbuhan ekonomi selama 2010-2014 rata-rata sekitar 6,3 bahkan
6,9% persen per tahun dengan pertumbuhan
di tahun 2010 sebesar 7% - 7,2%. Namun tetap saja, semuanya dikembalikan lagi
pada fluktuasi stabilitas sosial, politik, dan keamanan bangsa. Jika tidak
terjadi pasang surut, maka semuanya bisa berjalan dengan lancar.
Namun yang
sangat membingungkan dari tahapan perkembangan ekonomi Indonesia adalah sebelum
Indonesia menyelesaikan tahap Lepas Landas (take off), Indonesia langsung
meloncat ke arah Konsumsi Tinggi (the age of high mass consumtion)
seperti sekarang ini. Munculnya banyak masyarakat yang konsumtif di daerah
perkotaan tanpa peduli dengan keadaan ekonomi bangsa. Belum lagi tingkat
belanja para pejabat Negara yang tinggi sekali dengan memakai uang rakyat.
Tentunya hal ini tanpa melewati tahap gerakanke arah kedewasaan (the drive
of maturity).
v 2.4. Prinsip Ekonomi
Ilmu
ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah setelah berpisahnya aktifitas
produksi dan konsumsi. Ekonomi merupakan aktifitas yang boleh dikatakan sama
halnya dengan keberadaan manusia di muka bumi ini, sehingga kemudian timbul
motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Prinsip
ekonomi adalah langkah yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya
dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan
sistem ekonomi ada berbagai macam, di antaranya:
Sistem Ekonomi Kapitalis
-
Kebebasan memiliki harta secara persendirian.
-
Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas.
-
Ketidaksamaan ekonomi.
Sistem Ekonomi Komunis
-
Hak milik atas alat-alat produksi oleh negara.
-
Proses ekonomi berjalan atas dasar rencana yang telah dibuat.
-
Perencanaan ekonomi sebagai rencana / dalam proses ekonomi yang harus dilalui.
Sistem Ekonomi Sosialis
-
Hak milik atas alat-alat produksi oleh koperasi-koperasi serikat pekerja, badan
hukum dan masyarakat yang lain. Pemerintah menguasai alat-alat produk yang
vital.
-
Proses ekonomi berjalan atas dasar mekanisme pasar.
-
Perencanaan ekonomi sebagai pengaruh dan pendorong dengan usaha menyesuaikan
kebutuhan individual dengan kebutuhan masyarakat.
Indonesia
memiliki sistem ekonomi sendiri, yaitu sistem demokrasi ekonomi, yang
prinsip-prinsip dasarnya tercantum dalam UUD'45 pasal 33.
Adakah Ekonomi Islam?
Sistem
kapitalis yang saat ini banyak dipergunakan telah menunjukkan kegagalan dengan
mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi. Sistem ekonomi Islam sebagai pilihan
alternatif mulai digali untuk diterapkan sebagai sistem perekonomian yang baru.
Bagaimanakah sistem ekonomi Islam itu? Sistem ekonomi Islam mempunyai perbedaan
yang mendasar dengan sistem ekonomi yang lain, dimana dalam sistem ekonomi
Islam terdapat nilai moral dan nilai ibadah dalam setiap kegiatannya.
a)
Prinsip
ekonomi Islam adalah:
-
Kebebasan individu.
-
Hak terhadap harta.
-
Ketidaksamaan ekonomi dalam batasan.
-
Kesamaan sosial.
-
Keselamatan sosial.
-
Larangan menumpuk kekayaan.
-
Larangan terhadap institusi anti-sosial.
-
Kebajikan individu dalam masyarakat.
b)
Konsep
Ekonomi Islam
Islam
mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang ekstrim (kapitalis
dan komunis) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan di antara keduanya
(kebendaan dan rohaniah). Keberhasilan sistem ekonomi Islam tergantung kepada
sejauh mana penyesuaian yang dapat dilakukan di antara keperluan kebendaan dan
keperluan rohani / etika yang diperlukan manusia. Sumber pedoman ekonomi Islam
adalah al-Qur'an dan sunnah Rasul, yaitu dalam:
-
Qs.al-Ahzab:72 (Manusia sebagai makhluk pengemban amanat Allah).
-
Qs.Hud:61 (Untuk memakmurkan kehidupan di bumi).
-
Qs.al-Baqarah:30 (Tentang kedudukan terhormat sebagai khalifah Allah di bumi).
Hal-hal
yang tidak secara jelas diatur dalam kedua sumber ajaran Islam tersebut
diperoleh ketentuannya dengan jalan ijtihad.
c)
Dasar-dasar
Ekonomi Islam:
1. Bertujuan
untuk mencapai masyarakat yang sejahtera baik di dunia dan di akhirat,
tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan baik jasmani maupun rohani
secara seimbang, baik perorangan maupun masyarakat. Dan untuk itu alat pemuas
dicapai secara optimal dengan pengorbanan tanpa pemborosan dan kelestarian alam
tetap terjaga.
2. Hak
milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan
dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.
3. Dilarang
menimbun harta benda dan menjadikannya terlentar.
4. Dalam
harta benda itu terdapat hak untuk orang miskin yang selalu meminta, oleh
karena itu harus dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki.
5. Pada
batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat.
6. Perniagaan
diperkenankan, akan tetapi riba dilarang.
7. Tiada
perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi ukuran
perbedaan adalah prestasi kerja.
Kemudian
landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam adalah
sebagai berikut:
·
Nilai
dasar sistem ekonomi Islam:
1)
Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan.
2)
Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.
3)
Keadilan antar sesama manusia.
·
Nilai
instrumental sistem ekonomi Islam:
1)
Kewajiban zakat.
2)
Larangan riba.
3)
Kerjasama ekonomi.
4)
Jaminan sosial.
5)
Peranan negara.
·
Nilai
filosofis sistem ekonomi Islam:
1)
Sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai.
2)
Sistem ekonomi Islam bersifat dinamik, dalam arti penelitian dan pengembangannya
berlangsung terus-menerus.
·
Nilai
normatif sistem ekonomi Islam:
1)
Landasan aqidah.
2)
Landasan akhlaq.
3)
Landasan syari'ah.
4)
Al-Qur'anul Karim.
5)
Ijtihad (Ra'yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan urf.
d)
Ekonomi
Islam dan Tantangan Kapitalisme
Perbedaan
antara sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi yang lain adalah:
1. Asumsi
dasar / norma pokok maupun aturan main dalam proses ataupun interaksi kegiatan
ekonomi yang diberlakukan. Dalam sistem ekonomi Islam asumsi dasarnya adalah
syari'ah Islam, diberlakukan secara menyeluruh baik terhadap individu,
keluarga, kelompok masyarakat, usahawan maupun penguasa/pemerintah dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya baik untuk keperluan jasmaniah maupun rohaniah.
2. Prinsip
ekonomi Islam adalah penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan alam.
3. Motif
ekonomi Islam adalah mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat selaku
khalifatullah dengan jalan beribadah dalam arti yang luas.
Berbicara
tentang sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis tidak bisa dilepaskan
dari perbedaan pendapat mengenai halal-haramnya bunga yang oleh sebagian ulama
dianggap sebagai riba yang diharamkan oleh al-Qur'an.
Manfaat
uang dalam berbagai fungsi baik sebagai alat penukar, alat penyimpan kekayaan
dan pendukung peralihan dari sistem barter ke sistem perekonomian uang, oleh
para penulis Islam telah diakui, tetapi riba mereka sepakati sebagai konsep
yang harus dihindari dalam perekonomian.
Sistem
bunga dalam perbankan (rente stelsel) mulai diyakini oleh sebagian ahli sebagai
faktor yang mengakibatkan semakin buruknya situasi perekonomian dan sistem
bunga sebagai faktor penggerak investasi dan tabungan dalam perekonomian
Indonesia, sudah teruji bukan satu-satunya cara terbaik mengatasi lemahnya
ekonomi rakyat.
Larangan
riba dalam Islam bertujuan membina suatu bangunan ekonomi yang menetapkan bahwa
modal itu tidak dapat bekerja dengan sendirinya, dan tidak ada keuntungan bagi
modal tanpa kerja dan tanpa penempatan diri pada resiko sama sekali. Karena itu
Islam secara tegas menyatakan perang terhadap riba dan ummat Islam wajib
meninggalkannya (Qs.al-Baqarah:278), akan tetapi Islam menghalalkan mencari
keuntungan lewat perniagaan (Qs.83:1-6) Krisis Ekonomi: Agenda Penyelesaian
Ekonom Muslim
e)
Krisis
ekonomi disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain:
-
Menurunnya kualitas moral/mental, bisa dikatakan sebagai faktor yang paling
penting.
-
Keadilan yang tidak merata (kolusi).
-
Tidak adanya keterbukaan/transparansi oleh pemerintah dalam berbagai hal.
-
Merebaknya sistem perekonomian yang menggunakan sistem riba.
Di
samping hal-hal tersebut di atas, masih banyak faktor lain yang mendorong
terjadinya krisis ekonomi, misalnya suasana politik yang tidak stabil,
persaingan yang tidak sehat, krisis kepercayaan, dan ada satu hal yang saat ini
sedang banyak dibicarakan oleh para ekonom, yaitu bahwa sistem ekonomi yang ada
sudah tidak sesuai lagi untuk diterapkan, sehingga adanya suatu sistem perekonomian
dengan formula yang baru.
Adapun
konsep pelaksanaan kegiatan ekonom Muslim dalam mengatasi krisis (terutama yang
terjadi di Indonesia), secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Pendidikan
moral/mental mutlak harus ditingkatkan, baik dari tingkat orang-per-orang,
rumah tangga, masyarakat, maupun negara. Dan nuansa moral inipun harus dapat
selalu didengungkan dalam setiap kegiatan baik dalam berpolitik, berekonomi, berbudaya,
dan lain sebagainya.
2. Keadilan
yang merata meliputi berbagai bidang, di antaranya: Pemerataan peningkatan
sumber daya manusia, pemerataan keadilan dalam pelaksanaan hukum, dalam arti
bahwa setiap pelanggar harus mendapatkan sanksi yang tegas.
3. Adanya
transparansi/keterbukaan dalam setiap kegiatan yang menyangkut kehidupan
berbangsa dan bernegara.
4. Melacak
sumber yang menyebabkan krisis (tegantung krisis apa).
5. Menerapkan
sistem ekonomi Islam dan menghapus praktek pembungaan uang.
(Pendapat Dumairy, MA - dosen dan pengamat ekonomi Islam – 1998).
(Pendapat Dumairy, MA - dosen dan pengamat ekonomi Islam – 1998).
BAB III
KESIMPULAN
3.1.Kesimpulan
Perekonomian
sebagai salah satu sendi kehidupan yang penting bagi manusia, oleh al-Qur'an
telah diatur sedemikian rupa. Riba secara tegas telah dilarang karena merupakan
salah satu sumber labilitas perekonomian dunia.
Al-Qur'an
menggambarkannya sebagai orang yang tidak dapat berdiri tegak melainkan secara
limbung bagai orang yang kemasukan syaithan.
Hal
terpenting dari semua itu adalah bahwa kita harus dapat mengembalikan fungsi
asli uang yaitu sebagai alat tukar / jual-beli. Memperlakukan uang sebagai komoditi
dengan cara memungut bunga adalah sebuah dosa besar, dan orang-orang yang tetap
mengambil riba setelah tiba larangan Allah, diancam akan dimasukkan ke neraka
(Qs.al-Baqarah:275).
Berdirinya
Bank Muamalat Indonesia merupakan salah satu contoh tantangan untuk membuktikan
suatu pendapat bahwa konsepsi Islam dalam bidang moneter dapat menjadi konsep
alternatif.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Ai siti farida, SE., M.Si. sistem
ekonomi indonesia, pustaka setia bandung 2010
·
Schoorl, J.W.1982.Modernisasi .
Jakarta ; PT.Gramedia
·
Subandi. 2005. Sistem
Ekonomi Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar