BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Fungsi penggerakan yaitu untuk menggerakkan dan
mengarahkan pelaksanaan program. Aktuasi
lebih memusatkan perhatian pada pengelolaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, fungsi aktuasi
lebih menekankan pada manajer dalam
mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya (manusia dan yang bukan
manusia) untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.
Fungsi pergerakan dalam suatu organisasi adalah usaha
untuk tindakan dari pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat staf
mengerti dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya. Untuk menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia dalam
organisasi, peranan kepemimpinan (leadership), motivasi staf, kerja sama dan
komunikasi antar staf merupakan hal pokok yang perlu mendapat perhatian para
manajer organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
:
1.
Apa
yang dimaksud dengan Penggerakan ?
2.
Bagaimana teori Penggerakan ?
3.
Seperti apakah teknik-teknik penggerakan ?
4.
Bagaimana
Prinsip dan Fungsi Penggerakan ?
1.3 Maksud
dan Tujuan Pembutan Makalah
Maksud
dan tujuan pembuatan makalah ini adalah
:
1.
Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan penggerakan
2.
Untuk mengetahui teori tentang penggerakan
3.
Mengetahui
dan memberikan gambaran mengenai teknik-teknik penggerakan
4.
Untuk mengetahui bagaimana prinsip dan fungsi penggerakan
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah
Pembuatan makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut
:
1. Agar
dapat digunakan sebagai bahan bacaan oleh para mahasiswa dalam menambah pengetahuan tentang Filosofi Penggerakan
2. Para
pembaca dapat mengetahui seperti apa teori penggerakan, teknik penggerakan, prinsip
dan fungsi penggerakan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Penggerakan
Penggerakan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi Acctuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini
yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership). Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi dari teori dasar penggerakan (acctuating) :
- Terry
Mengatakan bahwa Pergerakan (Acctuating) merupakan usaha untuk menggerakkan anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan anggota perusahaan tersebut oleh karena anggota itu ingin mencapai sasaran tersebut.
- Mitchel
Berpendapat bahwa Motivasi mewakili
proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan kearah tujuan tertentu.
- Robbin
Mendefinisikan motivasi sebagai kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan organisasi yang di kondisi oleh kemampuan,
upaya demikian untuk memenuhi kebutuhan
individual tertentu.
4. Prof.
Dr. Sondang S. Siagian, MPA
Penggerakan (motivating) adalah keseluruhan proses pemberian motif
bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis[1].
Kesimpulan dari defenisi diatas adalah bahwa penggerakan adalah suatu usaha untuk menggerakan anggota kelompok atau individu yang berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sebuah perusahaan tersebut untuk menggerakan dalam organisasi yang dibentuk dalam memenuhi kebutuhan
individual tersebut
2.2
Teori Penggerakan
Pada garis besarnya,
setiap manusia mempunyai dua macam kebutuhan pokok. Pertama,
ia mempunyai kebutuhan
yang bersifat materi. Kedua, ia mempunyai bentuk kebutuhan
yang berbentuk nonmateri.
A. Menurut Abraham H. Maslow dalam bukunya Motivation and Personality, Maslow
menggolongkan kebutuhan manusia dalam lima tingkat kebutuhan
(Five Hierarchy of Needs). Kelima tingkat kebutuhan itu perlu diketahui oleh pemimpin organisasi dan berusaha untuk memuaskannya bagi bawahannya. Kelima tingkat kebutuhan itu,menurut
Maslow adalah sebagai berikut :
a.
Kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological needs)
Manifestasi kebutuhan ini terlihat dari tiga hal, yaitu sebagai berikut :
1.
Sandang
2.
Pangan
3.
Tempat berlindung
(perumahan)
Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang amat primer karena kebutuhan-kebutuhan ini telah terasa sejak seorang manusia dilahirkan hingga ia memasuki liang kuburnya.
b.
Kebutuhan-kebutuhan keamanan (safety needs)
Kebutuhan-kebutuhan keamanan ini mengarah kepada dua bentuk,
yaitu sebagai berikut
1.
Kebutuhan akan keamanan jiwa,
yang bagi pemimpin organisasi terutama berarti keamanan jiwa ditempat pekerjaan pada waktu jam kerja. Dalam arti luas tentunya setiap manusia membutuhkan keamanan jiwanya dimanapun ia berada.
2.
Kebutuhan akan keamanan harta,
ditempat pekerjaan pada waktu jam kerja.
c.
Kebutuhan-kebutuhan social (social
needs)
Karena manusia adalah makhluk social, sudah jelas ia mempunyai kebutuhan-kebutuhan
social, yang tergolong kedalam
4 golongan yaitu sebagai berikut
:
1.
Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana ia hidup dan bekerja
(sense of belonging)
2.
Kebutuhan akan perasaan dihormati kerena manusia merasa dirinya penting (sense of importance)
3.
Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal (sense of achievement)
4.
Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation)
d.
Kebutuhan akan prestise (esteem needs)
Yaitu kebutuhan memperoleh kemashuran atau reputasi, terhormatan atau dihormati. Mereka membutuhkan pujian, penghargaan dan pengakuan atas kedudukannya
(status)
e.
Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja
(self actualization)
Hal ini berarti bahwa setiap manusia ingin mengembangkan kapasitas mental dan kapasitas kerjanya melalui berbagai cara seperti
on the job training, off the job training, seminar, konverensi, pendidikan akademis, dan sebagainya.
1.
Need for achievement
(kebutuhan untuk berprestasi). Yaitu
kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung
jawab untuk memecahkan masalah.
2.
Need for affiliation
(kebutuhan untuk berafiliasi). Yaitu
kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan
orang lain, berada bersama orang lain,
tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
3.
Need for power
(kebutuhan untuk berkuasa). Yaitu
kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai
otoritas, untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain.
C. Teori
ERG (Existence, Relatedness, Growth) oleh
Alderfer.
1.
Existence needs
Kebutuhan ini berhubungan dengan
fisik dari eksistensi pegawai, seperti makan, minum, pakaian, bernafas, gaji,
keamanan kondisi kerja, fringe bernefits.
2.
Relatedness needs
kebutuhan interpersonal, yaitu
kebutuhan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.
3.
Growth needs
Kebutuhan untuk mengembangkan dan
meningkatkan pribadi. Hal ini
berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan pegawai.
D.
Teori Insting oleh Charles Darwin
Teori ini muncul
berdasarkan teori evolusi Charles Darwin, selanjutnya dikembangkan oleh William
James, Gigmund Freud, dan Mc Dougall menjadi insting sebagai konsef yang
penting dalam psikologi.
Sigmund Freud
menempatkan motivasi pada insting agresif dan seksual. Sedangkan Mc Dougall menyusun daftar insting
yang berhubungan dengan semua tingkah laku, seperti rasa jijik, rasa ingin
tahu, kesukaan berkelahi, rasa rendah diri, menyatakan diri, kelahiran,
reproduksi, lapar, berkelompok, ketamakan, dan membangun.
Teori ini
menyimpulkan bahwa motivasi seseorang sangat ditentukan oleh kebutuhan dalam
dirinya (drive) dan faktor kebiasaan (habit) dan pengalaman belajar sebelumnya.
E. Teori
Drive oleh Clark L. Hull
Teori ini menyimpulkan
bahwa motivasi seseorang sangat ditentukan oleh kebutuhan dalam dirinya (drive)
dan factor kebiasaan (habit) dan pengalaman belajar sebelumnya.
F.
Teori lapangan oleh Kurt Lewin
Teori
ini merupakan pendekatan kognitif untuk mempelajari perilaku dan motivasi. Teori lapangan lebih memfokuskan pada fikiran
nyata seseorang ketimbang pada insting atau habit. Perilaku merupakan suatu fungsi dari lapangan
pada momen waktu dan yang merupakan fungsi dari seseorang dengan lingkungannya.
G. Teori
(x) dan (y) oleh
Douglas Mc Gregor
Ada dua pendekatan mengenai tingkah laku
dengan menggunakan asumsi-asumsi mengenai sifat manusia, yaitu:
a.
Teori (x), berasumsi:
1.
Umumnya manusia tidak senang bekerja dan
berusaha untuk menghidar jika mungkin,
2.
Pada
umumnya manusia ini harus diawasi dengan ketat, dipaksa, dan diberi hukuman
untuk tujuan-tujuan organisasi,
3.
Pada
umumnya manusia ini tidak mempunyai ambisi, tidak menginginkan tanggung jawab,
bahkan lebih sukar untuk diarahkan,
4.
Motivasi
untuk seseorang menurut teori (x) hanya berlaku lower needs (kebutuhan tingkat
dasar atau rendah).
b.
Teori (y), dengan asumsi:
1.
Bahwa
bekerja adalah kodrat manusia,
2.
Bahwa
manusia itu akan mengawasi dan mengarahkan dirinya sendiri untuk mencapai
tujuan organisasi karena sudah ada keterikatan terhadap organisasi,
3.
Manusia
akan mengawasi dirinya sendiri dan akan berprestasi jika diberikan motivasi
yang baik,
Motivasi pada teori (y)
tidak hanya pada lower need, tetapi juga pada higher needs.
Pelaksanaan fungsi motivating dalam organisasi dapat dijalankan dengan baik dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut
:
1.
Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap anggota organisasi
2.
Usahakan agar setiap orang menyadari,
memahami, serta menerima baik tujuan tersebut
3.
Jelaskan filsafat
yang dianut pimpinan organisasi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi
4.
Jelaskan kebijakan
yang ditempuh oleh pimpinan organisasi dalam usaha pencapaian tujuan
5.
Usahakan agar setiap orang mengerti struktur organisasi
6.
Jelaskan peranan apa yang diharapkan oleh pimpinan organisasi untuk dijalankan oleh setiap orang
7.
Tekankan pentingnya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
8.
Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian
9.
Berikan penghargaan serta pujian kepada karyawan
yang cakap dan teguran serta bimbingan kepada
orang-orang yang kurang mampu bekerja
10.
Yakinkan setiap
orang bahwa dengan kerja yang baik dalam organisasi tujuan pribadi
orang-orang tersebut akan tercapai semaksimal mungkin
2.4
Prinsip dan Fungsi Penggerakan
v Prinsip-prinsip penggerakan, yaitu[4]:
1. Efisien
2. Komunikasi
3. Jawaban terhadap pertanyaan 5w + 1H
4. Penghargaan linsentif
v Fungsi Penggerakan, yaitu :
1. Komunikasi
Berbicara dengan bawahan, memberi
penjelasan dan penerangan, memberikan isyarat, meminta keterangan, memberikan
nota, mengadakan pertemuan, rapat briefing, pelajaran, wejangan dan sebagainya.
2. Human Relation
Memperhatikan
nasib bawahan sebagai manusia dan selalu ada keseimbangan antara kepentingan
pribadi pegawai, mengembangkan kegembiraan dan semangat kerja yang
sebaik-baiknya dan kepentingan umum organisasi.
3. Leadership
Menunjukkan
dan membuat bawahan merasa bahwa mereka dilindungi dan dibimbing, bahwa mereka
mempunyai seorang sumber pimpinan dan penerangan dalam menghadapi kesulitan dan
masalah pekerjaan maupun pribadi keluarga (inti penggerakan).
4. Pengembangan eksekutif
Berusaha agar setiap bawahan dapat
mengambil keputusan sendiri yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas masing-masing, agar setiap
bawahan terbuka dan atas prakarsa sendiri selalu berusaha untuk menekan biaya,
memperkuat disiplin, meningkatkan mutu kerja dan sebagainya.
5. Mengembangkan rasa tanggung jawab
Mengembangkan sikap pada bawahan untuk tidak menerima
apabila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Pemberian komando
Memberi perintah, instruksi,
direktif, meminta laporan dan pertanggungjawaban, memberi teguran dan pujian.
7. Mengadakan pengamatan
Atas pekerjaan dan aktivitas
bawahan langsung,
8. Pemeliharaan moral dan disiplin
Mendidik serta memberi contoh
kepada bawahan tentang apa yang baik dan patut dilaksanakan, menjaga
ketertiban, kesopanan dan kerukunan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
SIMPULAN
Penggerakan adalah suatu usaha untuk menggerakan anggota kelompok atau individu yang berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sebuah perusahaan tersebut untuk menggerakan dalam organisasi yang dibentuk dalam memenuhi kebutuhan
individual tersebut.
Teknik-Teknik
Penggerakan terdiri dari :
v Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap anggota organisasi
v Usahakan
agar setiap orang menyadari, memahami, serta menerima baik tujuan tersebut
v Jelaskan filsafat yang dianut pimpinan organisasi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi
v Jelaskan kebijakan yang ditempuh oleh pimpinan organisasi dalam usaha pencapaian tujuan
v Usahakan
agar setiap orang mengerti struktur organisasi
v Jelaskan peranan apa
yang diharapkan oleh pimpinan organisasi untuk dijalankan oleh setiap
orang
v Tekankan pentingnya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
v Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian
v Berikan penghargaan serta pujian kepada karyawan
yang cakap dan teguran serta bimbingan kepada
orang-orang yang kurang mampu bekerja
v Yakinkan setiap orang bahwa dengan kerja
yang baik dalam organisasi tujuan pribadi orang-orang tersebut akan tercapai semaksimal mungkin
Prinsip-prinsip penggerakan, yaitu:
1. Efisien
2. Komunikasi
3. Jawaban terhadap pertanyaan 5w + 1H
4. Penghargaan linsentif
Fungsi penggerakan dan pelaksanaan (Aktuasi) merupakan
usaha untuk menciptakan iklim kerja sama di antara staf pelaksana program sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
3.2 SARAN
Seorang pemimpin harus memilki sifat-sifat kepemimpinan
yang baik dan bertanggungjawab atas
suatu organisasi yang dijalankan. Mampu menggerakkan stafnya bekerja lebih
produktif tanpa mengabaikan kebutuhan para staf.
DAFTAR PUSTAKA
P. Siagian, Sondang. Prof. Dr, 2008. Filsafat Administrasi. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
http://koranrakyat.net/2008/09/01/firasat-administrasi/htm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar